Duh, Resepsi Nikah Mempelai Ini Langsung Terhenti, Penyebabnya Bikin Semua Jadi Terharu
Ada-ada saja ulah pasangan
pengantin asal Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Boyolali, ini. Di tengah
perayaan hari kebahagiaan dalam hidup mereka, Senin (26/12/2016), ratusan tamu
yang hadir dibikin terkejut.
Pasangan pengantin yang tengah
di mabuk asmara itu secara tiba –tiba turun dari panggung dan menghampiri
petugas Palang Merah Indonesia (PMI). Tanpa banyak bertanya dan basa -basi,
sang mempelai pria langsung menyingsingkan lengan bajunya.
Selanjutnya, ia mempersilakan
petugas PMI mengambil darah secukupnya. Petugas pembawa acara yang sempat
bingung akhirnya menskors acara resepsi itu, dan hanya bisa terbengong.
“Mohon izin. Mempelai rupanya
ingin donor darah dulu,” ujar pembawa acara resepsi pernikahan itu, dengan nada
bingung.
Mempelai pria dalam resepsi
pernikahan itu, adalah Agung Sapto Nugroho, yang berusia 26 tahun, sedangkan
pasangannya adalah, Army Tri Prastyanti, 23. Setelah Agung selesai
menyumbangkan darahnya, pasangan itu kembali ke panggung dan melanjutkan
resepsi seperti seolah tak terjadi apa-apa.
“Mas Agung ini memang suka
kegiatan sosial pendonoran darah. Dialah yang memelopori pemuda karang taruna
di sini untuk menggelar pendonoran darah rutin tiap tiga bulan. Jadi, meski dia
sedang resepsi nikah pun, aksi pendonoran darah tetap jalan,” ujar Saiful,
salah satu pemuda Tawangsari, Teras, seperti dilansir dari Solopos.com.
Agung sendir mengaku sudah lama
rutin menggelar penggalangan donor darah di desanya. Berdasarkan rekap data
kartu PMI, Agung tercatat sudah 16 kali mendonorkan darahnya.
“Kebetulan saya dulu pernah
jadi ketua karang taruna yang rutin mengadakan aksi pendonoran darah,” ujarnya.
Saat
menyumbangkan darahnya hari itu, Agung masih berpakaian pengantin lengkap dan
mengenakan peci khas kemanten. Istri Agung, Army, sebenarnya ingin mengikuti
jejak suaminya mendonorkan darah.
Namun, begitu melihat jarum
suntik di depannya, nyalinya menciut.
“Saya belum pernah donor darah
sama sekali. Untuk saat ini, belum siap,” ujarnya tersipu malu.
Agung berjanji akan tetap
mendonorkan darahnya secara rutin setelah menikah. Ia akan mengajak istrinya,
saudaranya, dan teman-temannya untuk menyumbangkan darah.
Menurut dia, mendonorkan darah
tak hanya membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Lebih dari itu, donor darah
juga sebagai bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan kepada sesama.
Hayo, siapa ya diantara pembaca
yang akan mengikuti jejak Mas Agung ini, yang terus berkomitmen untuk
kepentingan sosial, bahkan di hari bahagiannya?
Comments
Post a Comment