Korban Pembunuhan Pulomas Salami Anak Kecil, Netizen Penasaran Pada Wanita Baju Merah di Foto Ini
Wanita berbaju merah di foto
yang diposting oleh korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta, Dodi Triono (59).
Lewat akun Instagram
@dtr175, Dodi memang getol sekali memposting foto.
Mulai dari foto
kebersamaan dengan anak, sampai mobil mewah.
Sampai pada sebuah foto
yang diposting pada dua minggu lalu.
Pada foto itu, terlihat
Dodi mengenakan kemeja dan celana warna hitam.
Ada juga dua gadis kecil
di sampingnya.
Satu diantara gadis itu
ialah Dianita Gemma (9), anak Dodi yang juga menjadi korban pembunuhan.
Satu gadis lain, tak
jelas wajahnya karena foto tidak fokus.
Di sebelah gadis itu,
ada seorang wanita dengan tubuh tinggi.
Wanita itu terlihat
mengenakan kerudung warna merah.
Serasi dengan baju yang
dikenakan.
Dalam foto itu,
tampaknya Dodi sedang memberi santunan kepada empat anak kecil.
Tak jelas dimana lokasi
foto itu diambil.
Tidak ada pula
keterangan yang ditulis pada postingan itu.
Dalam kolom komentar,
banyak netizen yang menuliskan bela sungkawa.
Ada juga dua akun yang
menuliskan bahwa dirinya merupakan sahabat dari Dodi.
inparfume.id
: TEMAN
TERBAIKU, Selamat jalan kawan. Aku selalu merindukanmu. Dulu itu dia merangakak
dari nol sampai sukses sekarang. Saya prnah dekat bgt sama dia wktu dulu,
orgnya pinter, baik. Mungkin sudah jalannya Allah untuk mencabut nyawanya.
Sedih rasanya melihat anda sekarang.
dhartatiga
: Innnalillahi
wa innailahi rojiun… Selamat jalan masbro, terima kasih sudah pernah menjadi
sahabat dan pengajar terbaik dalam berbisnis dan selalu mengingatkan agar
selalu beribadah kepada ALLAH SWT.. Semoga amal ibadahmu di terima disisinya
Sementara satu akun
lainnya, salah fokus kepada wanita berkerudung merah itu.
vhalny
: yg pake
baju merah istri mudanya kali yah? yg lgi hamil tua..
TribunnewsBogor.com
belum mendapat informasi mengenai identitas dari wanita baju merah itu.
Seperti dikutip dari
Tribunnews.com, Edi Saputra (50), karyawan Dodi menceritakan, majikannya
yang seorang pengusaha develover properti, Dodi Triono (59) merupakan seorang
duda yang telah dikaruniai enam anak dari dua istri sebelumnya, Dewi dan Almianda
Shafira.
“Pak Dodi berpisah
(cerai) dengan istri pertama, Bu Dewi, sejak enam tahunan lalu. Lalu, menikah
dengan Bu Fira dan cerai sejak tiga tahun lalu. Dari Bu Dewi dapat tiga anak
dan dari Bu Fira juga dapat tiga anak, Diona, Zanette dan Gemma.
Nah, anak-anak dari Bu
Fira tinggal sama Pak Dodi, mereka yang jadi korban,” ujar Edi kepada
Tribunnews.
“Zanette ini memang dari
lahir tuna runggu dan sedikit tuna wicara. Alhamdulillah dia selamat,”
sambungnya.
Dodi Triono (59) dikenal
kerabat dan tetangga sebagai pengusaha properti di Jakarta setelah mengawali
karir sebagai arsitek.
Meski menjadi pengusaha,
rupanya Dodi Triono juga merupakan Ketua RT 12 RW 16, di komplek Pulomas
Residence, tempat rumah keduanya berada.
Jarak rumah yang menjadi
lokasi kejadian dan rumah kedua Dodi Triono hanya sekitar 100 meter.
Dodi Triono menempati
rumah di Pulomas Residence sejak lima tahun lalu.
Dan baru pindah ke rumah
di Jalan Pulomas Utara nomor 7A sejak dua tahun
lalu karena rumah di Pulomas Residence direnovasi total.
lalu karena rumah di Pulomas Residence direnovasi total.
Jauh hari sebelum
menempati kedua rumah tersebut, Dodi dan istri pertama dan anak-anak sempat
tinggal di sebuah rumah megah di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Seorang tetangga korban di
kompleks Pulomas Residence yang enggan disebutkan namanya menceritakan, Dodi
telah menikah siri dengan perempuan muda lebih setahun lalu.
Kini, perempuan tersebut
tengah mengandung bayi berumur tujuh bulan.
“Istri ketiganya tinggal
di apartemen, enggak tinggal bareng Pak Dodi, kan ada anak-anak dari istri
kedua yang tinggal bareng Pak Dodi di rumah itu,” ujarnya.
“Saya pernah sekali
bertemu dengan Pak Dodi dan istri sirinya itu di acara pernikahan. Bapak-bapak
di sini sempat guyon tanya Pak Dodi, ‘Pak kapan nih resmiinnya, kapan nih
gunting pitanya, kan rumahnya sudah mau jadi,” sambungnya.
Garmin, komandan regu
(danru) di komplek Pulomas Residence tempat tinggal Dodi Triono menceritakan,
dirinya sempat bertanya kepada salah seorang pembantu yang menjadi korban
selamat.
Pembantu perempuan
tersebut mengatakan, bahwa kejadian kedatangan para pelaku terjadi pada Senin
(26/12/2016) petang atau sekitar pulul 15.00 WIB. Saat itu, pelaku
berjumlahumlah lima orang.
“Saya setelah bantu
dobrak dan evakuasi para korban, seorang pembantunya yang selamat sempat saya
tanya, kapan kejadiannya, dia bilang jam 3 sore,” ujar Garmin kepada Tribun.
“Setelah dia bicara itu,
pembantu itu lemas dan sepertinya enggak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah
sakit. Saya juga enggak tanya banyak, karena saya juga khawatir lihat dia sudah
lemas dan ada darah di bajunya,” sambungnya.
Garmin menambahkan,
dirinya mendapati beberapa kabel penghubung kamera pengawas atau CCTV di dalam
rumah Dodi sudah terputus.
Juga mesin dekoder
tempat penyimpanan rekaman CCTV sudah tidak ada di tempatnya.
Diduga kuat para pelaku
membawa kabur barang bukti tersebut untuk menghilangkan jejak.
Sementara itu, Kapolres
Jakarta Timur, Kombes Pol Agung Budijono mengatakan, pihaknya dibantu Polda
Metro Jaya masih menyelidiki kasus terbunuhnya satu keluarga, sopir, pembantu
dan teman korban ini.
Selain melakukan olah
TKP, pihaknya juga mengumpulkan sejumlah barang bukti petunjuk dari tempat
kejadian.
Di antaranya mengamankan
beberapa telepon genggam para korban, termasuk telepon genggam milik Dodi
Triono.
Dua
Kali Cerai
Enam orang yang terdiri
dari satu keluarga Dodi Triono, pembantu, sopir dan teman anak korban, tewas
terbunuh dengan posisi tertumpuk di dalam kamar mandi rumahnya, Jalan Pulomas Utara
7A, Kayuputih, Pulogadung, Jaka
rta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi.
rta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi.
Hingga kini, polisi
belum menemukan pelaku dan motifnya.
Dodi Triono (59) dikenal
kerabat dan tetangga sebagai pengusaha properti di Jakarta setelah mengawali
karir sebagai arsitektur.
Meski menjadi pengusaha,
rupanya Dodi Triono juga merupakan Ketua RT 12 RW 16, di komplek Pulomas
Residence, tempat rumah keduanya berada.
Jarak rumah yang menjadi
lokasi kejadian dan rumah kedua Dodi Triono hanya sekitar 100 meter.
“Rumah yang ini sudah
dibeli dan ditinggali sejak 5 tahun lalu. Dan baru dua tahunan ini bapak dan
anak-anak pindah ke rumah yang jadi lokasi kejadian itu,” ujar Edi Saputra
(50), karyawan Dodi Triono, saat ditemui Tribun di rumah kedua Dodi Triono,
komplek Pulomas Residence.
Edi menceritakan,
majikan dan anak-anaknya pindah ke rumah di Jalan Pulomas Utara no 7A karena
rumah di komplek Pulomas Residence tengah dilakukan renovasi.
Namun, terkadang Dodi
Triono kerap bolak-balik untuk sekadar memantau perkembangan renovasi rumahnya
hingga pernah menginap.
Pantauan Tribun, rumah
Dodi Triono di komplek Pulomas Residence terlihat megah dengan balkon di lantai
dua. Sebuah kolam kecil terdapat di bagian belakang rumah.
“Rumah yang jadi lokasi
kejadian juga ada kolamnya di bagian bawah tak jauh dari ruang tengah. Di rumah
itu kolamnya lebih besar dibandingkan kolam renang di dalam rumah ini,”
jelasnya.
Edi yang sudah lima
taima tahun bekerja untuk keluarga Dodi Triono itu menyebutkan, majikannya juga
mempunyai sebuah rumah besar di kawasan Grogol sebelum menempati rumah di
Pulomas.
“Sebelum menempati rumah
di residence ini, saya dan keluarga bapak tinggal di rumah yang di Grogol,”
tuturnya.
Edi mengenal Dodi Triono
sebagai seorang pengusaha properti yang juga mempunyai hobi mengoleksi mobil
sport Completly Built Up (CBU).
Dodi Triono sempat
mempunyai Ferrari, Lamborghini, BMW seri sport dan Toyota Vellfire.
“Sekarang mobil-mobil
sport-nya sudah dijual. Sekarang mobilnya tinggal empat, Vellfire, BMW sport,
Honda Brio seri sport. Bapak biasanya pakai Honda Jazz yang abu-abu, yang ada
di depan rumah tempat kejadian,” paparnya.
Secara terpisah, Ketua
RW 16, Gani, juga mengakui hal yang sama, bahwa korban merupakan pengusaha
properti dan menjadi Ketua RT. Bagi Gani, Dodi Triono merupakan salah satu
orang kayu di wilayahnya.
“Pak Dodi ini Ketua RT
paling kaya se-Jakarta Timur. Beliau punya Lamborghini dan beberapa mobil
lainnya,” ujar Gani di depan lokasi kejadian.
Comments
Post a Comment